Mengetahui bahwa saya adalah seorang pecinta jam tangan terutama yang mekanik, Paundra salah satu anggota klub film saya minta tolong untuk nyari tempat servis buat jam tangan lawasnya. Mendengar itu tentu saja saya langsung bertanya, "Ada cerita apa nih di dua jam ini?"




Yang dititipkan Paundra ada dua jam tangan. Yang satu adalah jam quartz, Citizen Eco-drive dan satunya jam mekanik tanpa merk. Jam yang quartz itu adalah milik almarhumah ibunya. Sedangkan yang mekanik adalah pemberian ayahnya. Saya baru tahu ternyata jam yang ini menggunakan mesin kuno yang masih pakai satu jewel (Baumgartner Movement). Jewel adalah batu ruby yang berfungsi sebagai peredam gesekan antar gir mekanik. Dulu ukuran makin banyak jewel dianggap sebagai penanda mutu. Secara normal jumlah jewel yang standar adalah 23 - 25.

Jam yang quartz itu mati namun mekanik langganan saya gak bisa ngatasi karena body casenya tertutup. Apakah jam ini unserviceable ya? Mungkin begitu. Dicipta hanya untuk sekali masa hidup. Sedangkan yang mekanik itu ternyata baik-baik saja. Ternyata fitur chronograph di mukanya itu aksesoris belaka. Ia masih berjalan cukup lancar, namun karena ia hanya pakai satu jewel dan tanpa shock breaker di as roda balance-nya, kemungkinan ia akan gampang mati jika terjatuh. Jika rusak harus mengganti bagian as itu. Akan susah sekali karena mesinnya diproduksi sekitar 70 tahunan silam dan tak lagi dibikin. Terlalu kuno.

Bagaimanapun jam tangan warisan atau pemberian orang tua selalu menyimpan cerita. Paundra ini sejak ibunya tiada ia hidup sendiri dan membiayai semuanya sendiri sejak masih SMA. Dia dulu ikutan kelas film saya dan kemudian hari jadi Line Producer beberapa film saya.

(diposting pertama 6 Februari 2020 di Facebook)