Suatu ketika saya pingin punya jam yang dibikin pada tahun kelahiran saya. Saya riset di internet, jam apa yang bisa dilacak tahun dan bahkan bulan produksinya. Pencarian menunjukkan Rolex. Tapi itu kan masih belum di budget range saya. Saya riset lagi eh ternyata Seiko dan Citizen termasuk rapih sistem penomoran serial produksinya. Saya nyari di beberapa market place termasuk Ebay nggak nemu-nemu. Kalo ada juga harganya nggak masuk di budget.

Saya lalu afirmasi sesuai teknik Law of Attraction. Lalu tiba-tiba ada orang nawarin jam ini. Citizen automatic yang nggak termasuk lini Eagle series. Saya kurang suka seri itu, terlalu pasaran. Lalu saya lihat serial numbernya lha kok pas. Menurut sistem penomoran caseback Citizen yang sudah saya pelajari, jam itu diproduksi pas pada tahun dan bulan kelahiran saya. Bahkan ada 2 digit angka yang sama dengan tanggal lahir saya. Harga yang ditawarkan saat itu juga nggak mahal, cuma saya belum ada duit aja.

Setelah nunggu beberapa waktu, terbelilah Citizen itu. Kondisi masih mulus cuma crown rada melenceng. Sepertinya pernah jatuh. Bracelet bawaan terlalu pendek jadi saya ganti strap kulit. Jadilah jam itu menandai berhasilnya manifestasi Law of Attraction kecil-kecilan saya. Jam inipun lantas menemani beberapa kegiatan saya seperti mengajar, jalan, berolah kanuragan dan lari pagi.

Secara umum jam ini beres-beres saja. Cuma stemnya patah karena saya coba lurusin pakai tang. Saya juga melakukan vandalisme kecil padanya. Bokongnya (caseback) yang masih kinyis-kinyis tanpa goresan, kini telah cacat dengan beberapa prasasti. Awalnya cuma nama, kemudian saya tambahin catatan-catatan lain layaknya update status. Yea, update status kan gak cuma di medsos. Mbah saya, Prabu-prabu jaman Singosari hingga Majapahit hobi update status juga lho....di batu prasasti.






Kalo anda ngerti value jam antik pasti akan merasa sayang. Bayangin aja, jam yang berusia puluhan tahun kondisinya masih kinclong, kalo dijual harganya masih bagus eeh kok diukir-ukir gini? Kenapa gak cari batu kali trus diukir macam prasasti Ciaruteun?
Apalagi yang menjengkelkan.... awalnya saya ngukirnya bisa berhasil. Saya ukir nama saya di lengkung grafiran pabriknya. Ndak mulus tapi pas. Lha yang ukiran kedua (karena saya gatal ingin segera update status) belepotan. Goresannya melenceng hingga melukai bagian yang tak semestinya. Hasil akhirnya (as you see) si bokong jadi baret-baret parah kayak jam perang. Padahal Citizen 21 jewels ini adalah dresswatch tulen.
Inilah akibat ceroboh, ngukir bermodal pisau tactical di malam remang. Jam kinclong elegan malah jadi jam tempur....
Update status dalam istilah Facebook sebenarnya adalah perilaku alami yang sudah ada sejak sejarah manusia awal. Manusia ingin meninggalkan jejak untuk generasi berikutnya karena mereka yakin hidup tidak berhenti di diri atau suku mereka saja. Akan ada regenerasi.
Awalnya jejak mereka hanya berupa lukisan-lukisan pada dinding gua. Lalu pada jaman kerajaan-kerajaan, para raja ingin mengabadikan momen tersebut. Jadilah prasasti. Ketika masa kerajaan sudah surut, kecenderungan ingin meninggalkan jejak diteruskan pada penandatanganan karya seni. Jaman dulu, karya seni itu anonim sedangkan prasasti hanya dibikin oleh raja. Sekarang semua bisa bikin "prasastinya" sendiri.
Prasasti adalah penanda pencapaian atau kenangan. Intinya sama kayak update status. Different era, different media. Different person, different way.
Bagi saya pribadi, jam ini adalah media prasasti saya. Karena jam adalah benda paling personal selain pakaian. Ia bukan sekadar alat namun juga aksesoris dan semacam "mainan". Ndengerin suara detaknya itu menentramkan. Meski lama-lama ngeri juga. Kan artinya itu umur kita sedang digerogoti "ulat waktu".
Saya masih kagum menyadari bahwa ini adalah my birthwatch, made exactly in the month and year I was born. Saya tak punya niat menjualnya. Soalnya nih ajaib cara dapetnya. Setelah ini saya jadi mudah dapet birthwatch lainnya cuma yang terasa greget jelas yang ini.
Di case back jam ini saya mengukir nama, tanggal kelahiran dan satu update status personal yang sangat penting bagi saya pribadi (ada yang bisa baca ukiran saya? hihihi). Setiap nanti saya membacanya, saya akan ingat dan tergugah. Ini adalah prasasti penanda bahwa saya akan menaklukkan banyak rintangan, menebus banyak kekalahan....di tahun ini. Amiin.
Masalahnya adalah, melakukan sesuatu dalam hidup itu kayak ngukir prasasti di bokong jam. Kadang kau bisa melakukannya dengan mulus sehingga tulisanmu terukir indah. Namun adakalanya kau malah mencacati bagian yang mustinya tetap mulus. Mengukir itu hanya bisa sekali. Tak mau cacat ya harus hati-hati. Kau tak bisa menghapusnya kayak nulis pake pensil. That's life.
Tapi apakah kehati-hatian akan menjamin bahwa kita tak akan terluka? Nggak juga. Hidup itu penuh luka, Jendral! Jangan berharap kau tak pernah terluka. Berharap seperti itu malah bikin kau sering terluka.
Terima saja lukamu. Dengan begitu setiap torehan akan menjadi penanda indahnya perjuangan. Tak perlu kau pamerkan lukamu (kayak aku ini niiiihhh). Perlakukan aja kayak grafir pada jam tangan. Kau memakainya tersembunyi (ya gak bakal make jam bokongnya menghadap ke luar kan?), sedangkan kepada dunia yang kau tunjukkan adalah keindahan dial-nya.
Yeah itulah kisah jam kelahiran saya, CITIZEN AUTOMATIC Cal. 8200A Model 71-1012.

(diposting pertama kali di Facebook 7 Februari 2018 dengan judul "UPDATE STATUS SEJAK JAMAN MAJAPAHIT HINGGA FACEBOOK (MY WATCH STORY)". Dikembangkan lagi pada 24 Agustus 2024)

THE NEXT STORY: JURASSIC POND

Cerita Si Citizen masih berlanjut. Kenangan awal memakai jam ini kurang menyenangkan sehingga terasa kesan kurang bagus. Jadi lah dia teronggok lama di kotak. Saya nggak akan menjualnya tapi kalau tak dipakai terus gimana? 

Maka jadilah dia bahan eksperimen dial painting saya yang kedua (yang oertama adalah Si Vint/Seiko Himawari). Teknik dan alatnya masih sama; pakai cat akrilik dan tusuk gigi. Saya melukis induk plesiosaurus dan anaknya berenang di kolam yang ditumbuhi bunga lotus. Saya belum riset apakah lotus sudah ada di jaman Jurassic. Begitulah kenapa saya juluki The Jurassic Pond. 


Setelah itu selesau dengan si gadis bunga matahari, saya menjalin hubungan dengan perempuan baru yang saya lambangkan sebagai bunga lotus. Padahal saya melukis lotus di Citizen itu sebelum kenal dia. Lagi-lagi sebuah sinkronisitas hehehe. Saat nulis ini pun saya baru menyadari sinkronisitas lainnya. Ternyata dua plesiosaurus itu menyimbolkan sesuatu. Ntar kapan-kapan saya perdetail ceritanya. Masih belum waktunya hehehe. Yang jelas pas pacaran sama si Lotus, saya malah nggak pernah pakai jam yang ini. 

Jam ini seringnya ada di kotak saja. Saya belum tahu bakal jadi cerita apa lagi. Sepertinya saya juga tak bakal menjualnya karena ini jam kelahiran yang dulu cara dapatnya rada ajaib. 

Spesifikasi teknis:

Citizen Automatic 
Cal. 8200A
Day & Date complications
21 Jewels
Ref. Case 4-062094 SMT
Ref. Model 71-1012