MEKANIK & ELEKTRONIK

Jam tangan menurut mekanismenya ada dua macam yaitu: Mekanik dan Elektronik.
Jam mekanik itu mesinnya digerakkan oleh tenaga pegas. Pegas ini digulung sedemikian rupa hingga kalau terurai akan menggerakkan mesin. Lebih detail lagi jam mekanik terbagi jadi dua: manual dan otomatik. Jam manual harus diputar secara manual berkala (rata-rata tiap hari) untuk mengisi powernya. Sedangkan jam otomatik (automatic) cukup digoyang-goyang atau terus dipakai agar tetap terisi powernya. Ini karena ada mekanisme yang menggunakan bandul rotor pada mesin untuk memutar pegasnya. Tiap digerakkan, bandul itu akan memutar pegas secara otomatis.

Cartier Tank. Jam manual.
Seiko. Jam otomatik.


Berbeda lagi pada jam elektronik. Jam jenis ini digerakkan oleh batere atau sumber listrik yang lain misalnya panel surya. Jam jenis ini terbagi jadi dua: quartz watch dan ada computer watch. 
Fossil. Jam quartz
Apple Watch. jam komputer/smart watch.


Quartz adalah nama kristal kecil yang dialiri listrik dari batere agar bisa menggerakkan mesin jam. Selain dari batere, energi juga bisa diambil dari tenaga matahari (solar), cahaya, gerakan (seperti di Seiko Kinetic) dan lain-lain. Jadi kalau ada tulisan “quartz” itu bukan merk melainkan jenis mesinnya.
Saat ini karena teknologi komputer makin ramping maka lahirlah jam pinter yang bermesin computer. Jadi fungsinya nggak cuma horologis (mengukur waktu) namun juga bisa merekam data dan komunikasi. Kadang jadi rancu ini jam pakai mesin komputer atau komputer yang bisa jadi jam hehehe. Computer watch lebih populer disebut sebagai smart watch. 

ANALOG & DIGITAL

Berdasarkan tampilan visualnya, semua jenis jam bisa berupa analog dan digital. Untuk menunjukkan waktu, jam analog menggunakan jarum. Sedangkan jam digital langsung menampilkan angka-angka. Sebenarnya istilah digital tak cuma ada pada jam quartz atau smart watch. Ada jam mekanik yang menampilkan angka-angka secara digit. Hanya saja penggeraknya masih pakai pegas dan gir.

Tampilan digital pada jam Stowa, mekanik.
Tampilan digital pada jam Casio, quartz.

MURAH & MEWAH

Beberapa waktu lalu ada seorang petinggi militer di Indonesia (seorang jendral) yang dipergunjingkan oleh media asing karena pakai jam tangan mahal. Di lain peristiwa seorang pesohor perempuan disorot masyarakat karena pakai jam seharga penyelenggaraan pilkada. Ya...jamnya seharga milyaran.
Seberapa mahal dan penting jam tangan? Kok bisa harganya segitu?
Nah, jam juga dikategorikan berdasar statusnya. Setidaknya ada 3 kategori:

-Jam mewah (luxury)
-Jam menengah
-Jam murah

Jam mewah harganya jutaan hingga milyaran. Level kemewahannya juga beragam. Dari yang terjangkau, mahal hingga sangat mahal.
Kalau berbicara soal jam mewah, kebanyakan orang hanya mengetahui Rolex. Padahal Rolex banyak dibilang masih tergolong jam mewah “standar”. Ada brand lain yang punya kelas lebih tinggi dibanding Rolex. Misalnya seperti berikut ini:

-Mewah sekali: Audemars Piguet, Patek Phillipe, Jaeger LeCoultre (ratusan juta sampe milyar)
-Mewah tapi “standar”: Rolex, Omega, TagHEUER, Breitling (jutaan hingga milyar)
-Mewah yang biasa: Tissot, Cartier (jutaan)

Tapi yang demikian itu tergantung serinya. Yang sudah berstatus langka atau vintage, harganya bisa menanjak. Jam Rolex Daytona milyaran itu contohnya.
Begitu populernya Rolex, banyak sekali yang palsu. Bahkan yang palsupun dijual seharga jutaan.
Jam luxury alias mewah adalah penanda status. Tak banyak orang awam paham soal jam mewah. Biasanya yang paham ya orang dari golongan mewah juga. Beberapa merk ini mungkin masih asing di telinga umum: A. Lange & Sohne, Vacheron Constantin, ICW, Glashutte dll. Jika memakai jam-jam brand itu, orang yang paham akan admire…"wah seleranya berkelas nih..."
Untuk yang mau jam bagus tapi tak suka bermewah-mewah, ada jam yang harganya relatif terjangkau. Itulah jam kelas menengah. Merk-merk berikut ini meski tidak mewah, tapi tetap bergengsi. Sekali lagi kita masih berbicara soal jam mekanik ya, jadi Casio tidak masuk hitungan.
Seiko, Citizen, Orient, Bulova, Rado, Mido termasuk ke dalam jam-jam biasa alias menengah. Harganya rata-rata masuk itungan juta, kecuali seri yang bawah masih ratusan ribu.
Kalau anda mau jam bermerk tapi nggak nguras kantong, anda bisa beli yang second/bekas tapi original. Ini lebih baik daripada beli KW. Merk di dunia jam agak bisa dijadikan pegangan. Seiko misalnya. Anda beli yang second, selama tak pernah dibanting, mesinnya masih cukup bagus. Seiko Cal. 7009 vintage punya saya pernah kebanting, tapi saya service sampai sekarang masih berfungsi.
Seiko adalah merk jam menengah paling populer di telinga umum. Yang palsu banyak bertebaran. Tapi beda dengan GRAND SEIKO. Yang ini sudah masuk ke kelas luxury berharga puluhan juta. Yang bekas mungkin ada yang kisaran 8 jutaan. Ini masih lebih terjangkau daripada Rolex yang bekasnya saja tetap mahal. Beda kelasnya.
Kalau anda merasa brand Seiko terlalu mainstream, ada juga merk bagus yang lain seperti Citizen dan Orient.
Di level terendah adalah jam-jam murah yang biasanya made in China (maaf bukan rasisme lho ya hehe). Biasanya mereka pakai movement cloning model dari Swiss. Yang asli China adalah movement Sea-Gull. Tapi jangan salah sama Sea-Gull yang kelas luxury. Yang kelas luxury harganya nyaris setara dengan jam Swiss.
Saya kurang menyarankan untuk beli jam murah ini. Keunggulannya cuma disain yang bagus, tapi mesinnya jelek. Dengan harga jam mekanik murah, anda bisa dapat jam ori second. Tentu saja anda harus pintar-pintar pilih penjual. Seringkali jam ori dijual murah karena mesinnya rusak atau perlu diservis. Saran saya jangan beli yang mesinnya rusak. Belilah yang mesinnya perlu diservis. Repotnya memang tak semua seller jam bekas itu jujur. Mungkin anda sedikit perlu bergaul dengan para kolektor jam.

DRESS & TOOLS WATCH

Tidak semua jam diciptakan untuk keperluan sama. Pembagian umum versi saya berdasarkan fungsinya adalah seperti berikut ini:

-Dress watch (jam busana): Jam buat mejeng. Kalu dipadukan dengan busana jadinya jam fashion. Ini buat acara-acara resmi semacam kondangan dan pesta. Istilah gaulnya adalah jam buat nongkrong. Dress watch tak bisa dipakai saat beraktivitas yang berat-berat seperti memecah batu, menebang pohon dan mencangkul di sawah. Orang bilang ini adalah "conversation starter watch" alias jam untuk memulai obrolan. Di kategori ini ada bermacam-macam fitur alias komplikasi, antara lain: Tourbillon (mekanisme gir yang bisa kayak ulang-alik), moonphase (memperlihatkan wajah fase bulan), astronomical (memperlihatkan pergerakan planet), minute repeater (yang bisa berbunyi untuk menunjukkan waktu), automaton (semacam robot mekanik kecil otomatis untuk hiasan) dan lain-lain.

-Tools watch (jam piranti): Ini jam yang punya fungsi teknis khusus. Ada jam buat aktivitas outdoor, jam buat pilot, jam chronograph, jam buat atlet (sports watch) dan lain-lain. Meski didisain untuk aktivitas intens, jam jenis ini oke juga buat dress watch. Nah di kategori tools watch ini ada jenis jam yang paling terkenal yakni DIVER WATCH. Diver watch itu juga buat penyelam yang serius, tidak cuma buat renang saja. Mesjki begitu sekarang ini orang malah banyak suka pakai diver watch untuk kondangan. Ini karena memang tampilannya yang bisa fleksibel.

Bicara soal diver watch maka kita perlu tahu pemahaman dasar soal WATER RESIST. Sering kan kita baca tulisan ini di tutup belakang jam?

WATER RESISTANCE

Terutama karena Rolex sempat memasarkan jamnya sebagai jam tahan celup maka ketahanan air jadi semacam syarat lumrah di industri jam tangan. Sampai sekarang ini istilah “water resist” lumayan rancu. Jika ada tulisan water resist 50 meter, bukan berarti bisa buat menyelam 50 meter betulan. Kok bisa?
Ya begitu lah. Ada yang bilang 50 meter itu cuma asumsi tekanan yang setara dengan kedalaman 50 meter, bukannya benar-benar menyelam sedalam 50 meter hehe. Bingung kan?
Jadi rata-rata begini panduan dasarnya:

-30 meter: Cuma oke buat kecipratan air. Tidak oke buat wudhu. Kalo dipaksa akan berembun kacanya. Anggap saja tak boleh kena air.

-50 meter: Oke buat wudhu tapi hati-hati kalau untuk mandi.

-100 meter: Dipakai renang saja. Tidak untuk dipakai menyelam.

-200 meter: Sudah oke buat menyelam dan snorkeling.

-300 meter: Sudah mulai bisa dipakai untuk menyelam profesional yang memakai tabung oksigen. Tapi semakin dalam pastinya batasnya juga semakin tinggi.

INHOUSE & NON-INHOUSE MOVEMENT

Bicara jam rasanya tak lengkap tanpa membahas soal legacy-nya jam Swiss. Swiss dari dulu dikenal sebagai penghasil jam berkualitas, sampai-sampai nama “Swiss made” jadi komoditas. Padahal ada aturan kategorinya seperti ini:

-Swiss made watch: Movement bikinan Swiss asli dan perakitan jam dilakukan di Swiss. Tapi ada yang menyatakan bahwa paling tidak 60% dirakit di Swiss.

-Swiss mov’t/movement: Cuma movement-nya saja yang bikinan Swiss.

Aturan begini muncul karena reputasi tinggi para pembuat jam dari Swiss. Sehingga kalau ada jam dibilang made in Swiss katanya kualitasnya terjamin, padahal ya belum tentu. Sama halnya dengan cap "made in China". Apakah semua made in China buruk? Ya lihat-lihat yang mana dulu.
Saat ini ada kecenderungan bahwa mesin/movement yang dibikin sendiri oleh brand bersangkutan dianggap lebih berkelas. Ini berlaku untuk jam-jam Swiss Made. Rolex, Jager-LeCoultre, Patek Philippe dan lain-lain dikenal menggunakan mesin bikinan sendiri yang istilahnya adalah "inhouse" movement.
Lucunya ini nggak berlaku di Asia semisal Jepang dan China. Rata-rata jam Jepang memang membikin mesin mereka sendiri dan menjual sebagian ke brand-brand kecil. Misalnya Miyota buatan Citizen yang dipakai di jam-jam murah. Bahkan mesin jam China seperti Sea-Gull sering dipakai pada jam palsu atau jam fashion luar negeri.

Demikianlah untuk memahami kategori jam tangan secara umum.