Jam vintage itu belum tentu bekas dan jam bekas belum tentu vintage. Ada jam vintage yang masih New Old Stock alias belum terjual dan jadi stock toko. Untuk dikategorikan vintage ada rata-rata usia yakni lebih dari 30 tahunan lah.

Sangat umum orang yang mulai memakai jam mekanik akan menengok pada jam-jam vintage. Ada keasyikan tersendiri memakai jam-jam yang sudah menjalani kisah panjang. Baret-baret di case, kaca yang menua, dial yang ber"patina", atau juga kisah di balik perjalanannya.

Jam-jam lawas alias vintage ini memiliki pasar yang relatif stabil karena selalu saja ada kebutuhan dan penawaran. Banyak orang-orang baru bermain jam kemudian ikutan main ke dunia vintage, mulai dari level bawah seharga ratusan ribu, juta dan bahkan milyar. Jam termahal yang pernah terjual di dunia ini pun tak lain dan tak bukan adalah JAM VINTAGE!

Nah, karena adanya permintaan pasar yang terus menerus ini, maka tak heran ada tangan-tangan curang bermain. Beberapa jam rusak "disulap", direkondisi menjadi seolah jam yang asli. Bahkan sudah ada penyedia setiap spare part bagi jam-jam vintage. selama pasar membutuhkan, akan ada penyedia.


Vintage adalah pasar nilai/value. Artinya harganya tidak dikendalikan oleh nilai barang itu melainkan oleh apresiasi kita padanya. Makanya bisa saja jam yang dulunya berharga biasa saja, jadi bernilai mahal ketika sudah menyandang status vintage. Misalnya Seiko "Panda" chronograph. 

Berikut ini saya ingin sedikit berbagi untuk para pemula yang mulai menggemari dunia vintage ini.


RULES NO. 1: BUY THE SELLER!


Dalam dunia jam vintage ada istilah "Buy the seller". Maksudnya adalah, saat anda beli jam antik/vintage sesungguhnya anda membayar reputasi penjualnya. Apakah dia penjual pemula? Atau dia juga seorang ahli?


Sayangnya tak semua penjual memiliki kualifikasi ahli. Banyak yang tak suka membaca atau meneliti. Mereka semata berdagang karena hobi yang tak terlalu didalami. Mereka tak terlalu paham mesin jam: bahkan bedanya manual dan automatic saja tak tahu. Belum lagi kalau mereka suka menelan informasi mentah-mentah soal cerita suatu merk. 


Jadi kadang bukannya si penjual yang tak jujur, melainkan karena dia pun TAK PAHAM kalau yang ia jual adalah palsu. 


Penjual jam vintage mustinya cukup melek terhadap sejarah jam, hierarki brand dan sedikit permesinan jam. Selain jujur (WAJIB!) penjual juga musti super sabar meladei pertanyaan calon penjual. Karena yang dijual bukanlah barang yang masih ada garansi atau mudah perawatannya. Barang vintage adalah soal kepuasan batiniah. Kalau ada penjual yang suka pelit info maka anda boleh ragu bertransaksi. 


Tentu bukan berarti kalau anda adalah penjual, pembeli bisa seenaknya bawel. Saling menghargai lah hehehe. Nah, salah satu kiat berjualan agar tidak banyak dibawelin adalah dengan memasang info selengkap mungkin. Katakan juga plus dan minusnya. Itulah penjual yang keren. 


Bagaimanapun reputasi adalah taruhan bagi penjual barang vintage yang mengaku jualan barang asli/genuine.


RULES NO. 2: BELAJARLAH SOAL TIPE-TIPE MESIN JAM VINTAGE!


Model mesin atau movement jam disebut dengan caliber. Setidaknya anda perlu hafal beberapa caliber yang paling umum terdapat pada jam palsu. Tak hanya mesin bikinan Cina dan Jepang, mesin Swiss pun juga lazim untuk jam palsu.


Berikut ini sekilas info soal movement yang sering dipakai pada jam palsu:



ETA 2837 pada Mido. ASLI!
ETA pada Rolex. PALSU!

ETA: ETA adalah mesin Swiss yang berkualitas. Banyak dipakai untuk merk brand-brand ternama dan ASLI seperti Rado, Mido, Titus, Oris dll. Tudor yang merupakan anak perusahaan Rolex pada masanya juga memakai mesin ETA. 

Akan tetapi ETA juga digunakan untuk memalsu merk-merk yang tak menggunakan mesinnya seperti Rolex, JLC, Patek Philippe dll. Karena Rolex dan merk-merk mahal tersebut memakai mesin in-house bikinan sendiri, bukan ETA yang terlalu umum. Tudor modern pun sekarang sudah tak lagi memakai ETA. Jadi kalau anda dapat jam palsu (misal Rolex) bermesin ETA, itungannya masih lumayan lah hehehe. Kualitasnya setidaknya agak mirip sama brand menengah yang ori. 

Bagi saya mending brand menengah ori daripada brand mahal tapi palsu. Meski menggunakan mesin berkualitas sama. Penjual sering pakai istilah-istilah untuk menghaluskan kata palsu yakni:

-Replika
-1 : 1
-Clone
-Premium
-dll.

FHF 96 pada IWC. PALSU!

FHF 96 pada Jaeger-LeCoultre. PALSU!

FHF 96 pada Oris. PALSU!

FHF: FHF adalah mesin lawas bikinan Swiss yang sering dipakai untuk jam kualitas rendahan. yang lazim biasanya adalah FHF caliber 96. Movement ini digunakan pada jam-jam vintage palsu seperti Jaeger-LeCoultre, IWC Schaffhausen, Oris dll. Kalau anda perhatikan di atas, 3 merk tersebut adalah merk ternama yang biasanya menggunakan mesin berkualitas dan bahkan in-house. Jadi ketahuan sekali palsunya kalau menggunakan mesin FHF yang sama cuma dikasih nama berbeda.


Hati-hati! Di pasaran masih banyak yang belum paham.


Miyota 8215 pada Omega cal. 8500. PALSU!

MIYOTA: Miyota adalah merk movement milik perusahaan Citizen, Jepang. Meski harganya murah, kualitasnya cukup baik. Miyota banyak digunakan pada brand-brand menengah ke bawah. Pada foto di atas, Miyota Caliber 8215, didandani seolah Omega Caliber 8500 Co-Axial. Bukan hal yang sukar bagi pemalsu. Cukup mendandani bagian rotor dan bridgenya, dimirip-miripkan. Kalau dibongkar akan ketahuan (asal yang bongkar paham mesin).


RULES NO. 3: JANGAN ASAL ANTIK!


Benda tua tak selalu memiliki value. Maka anda juga musti ngerti jam-jam mana yang punya value termasuk service dan perawatannya. Siapkah anda dengan biaya perawatan yang nanti bisa jadi lebih mahal dari harga barangnya. Untuk pemula biasanya kita cenderung menuruti gairah membeli mana yang antik dan murah. Wajar saja. Tapi nanti anda akan merasakan bahwa beberapa ternyata tak cukup punya value dan anda ingin menjualnya.


Tapi sebenarnya kalau anda sudah jatuh hati, so why not hehehe. Ini soal selera saja.

Nah, memang mengikuti 3 rules tadi, tak serta merta membuat anda selamat. Sesekali mungkin anda akan ketipu juga hehehe, karena saking bernafsu untuk memiliki sebuah jam vintage idaman. Perburuan jam vintage memang seru. Sayang sekali saat ini marketnya sudah sedemikian banyak pemburunya. Di masa lalu banyak orang tak sadar akan value. Pernah ada cerita seorang bapak menukar jam Tudor dengan jam batere murahan. Tapi saat ini tak ada lagi kisah "indah" seperti itu. Rata-rata pedagang barang vintage sudah paham value. 

Ada satu kisah yang mungkin bisa bikin anda jengkel nih...


Pada tahun 90an, ada seorang kolektor yang berkeliling seluruh Indonesia, hingga ke desa-desa. Ia membeli jam-jam bermerk yang saat itu tentu tak semahal sekarang, di saat para pedagang jam beum tahu nilai sebuah jam vintage. Makanya jangan harap anda akan nemu sebuah Grand Seiko atau Rolex di keranjang pasar loak hehehe.



4 MACAM STATUS JAM VINTAGE:


FRANKENWATCH: Jam yang seluruh bagiannya asli tapi bukan berasal dari satu model yang sama. Bagian-bagian tertentu mungkin hasil comotan dari jam lain (istilahnya "kanibalan"). Beberapa Seiko Diver vintage di pasaran merupakan tipe ini.


PART REFURBISHED: Jam yang mesinnya asli tapi dial, hands atau bahkan casenya sudah diganti. Dial yang dipasang juga bukan sesuai disain aslinya. 

Ada istilah "Indian Refurbished", yakni jam-jam yang direstorasi di India dengan mengganti dialnya hingga nampak mencolok. Tentu saja dial itu bukan berdasar disain asli pabriknya. Biasanya tampilannya nge-jreng. 

Merk yang sering direfurbish di India antara lain Seiko, Citizen, Oris, Ricoh dll. 

Jam refurbish bisa dikatakan 50% asli (mesinnya), 50% palsu (dial atau casenya).


Ricoh Indian Refurbished. Mesin asli dial palsu.

RESTORED: Mirip seperti refurbished namun masih agak setia pada wujud aslinya. Jam vintage hasil restorasi menjadi seolah nampak baru dari pabrik. Menurut saya ini malah mengurangi valuenya. Ada macam-macam kualitas restorasi. Ada yang halus pengerjaannya, memakai mesin. Ada pula yang pakai tangan manual, misalnya tulisan pada dial yang dilukis ulang.

GENUINE: Inilah yang didambakan para kolektor. Jam yang 100% genuine atau asli. Tapi tak semua jam vintage genuine kondisinya prima. Karena umur maka lazim ada patina (tanda penuaan pada permukaan logam) dan (yang disayangkan) karat pada sedikit bagian. Genuine dengan kondisi prima akan bernilai paling mahal.

(by Gugun, diposting di Facebook Kronostoria 3 Desember 2017)