MEMAKAI JAM TANGAN DI BAWAH PERGELANGAN

Dulunya jam tangan adalah aksesoris perempuan. Pria hanya lazim memakai jam saku. Namun ketika perang dunia terjadi, para serdadu merasa bahwa jam saku tidak praktis untuk kebutuhan taktis. Lalu diciptakanlah gelang dengan kantong untuk memasang jam saku jadi jam tangan. Tak beberapa lama kemudian jam tangan menjadi lazim baik untuk pria maupun perempuan.


Cara memakai jam yang sering kita jumpai adalah di atas pergelangan tangan. Ini adalah cara umum atau saya sebut saja cara fashion. Namun tak jarang ada pula yang memakainya di bawah pergelangan. Ini saya sebut cara taktis (tactical).

Cara pakai jam ini populer di kalangan militer. Fungsinya antara lain:

-Menghindarkan kaca dari benturan tak sengaja. Bagian atas pergelangan adalah bagian yang paling sering terekspose benturan. Dengan memakai jam di bawah pergelangan maka relatif aman. Tapi cara ini tak efektif untuk anda pekerja kantor yang sering menaruh tangan di meja karena kaca akan tergesek ke permukaan meja.
- Menghindarkan kaca dari cipratan air. Pada jaman dulu, kualitas waterproof jam tentu tak sebaik sekarang.
- Menghindari pemantulan cahaya lewat kaca jam. Bagi seorang prajurit, pantulan cahaya akan memberitahu posisinya kepada musuh.
- Dalam posisi tertentu, misal saat membidik akan lebih mudah melihat jam tanpa musti menggerakkan tangan terlalu jauh.

Itulah tujuan memakai jam tangan di bawah pergelangan. Namun saya sendiri lebih suka cara yang ini...


Memakai jam di samping dalam pergelangan.
Apa keunggulannya?

- Menghindarkan kaca jam dari benturan maupun gesekan. Cocok untuk pekerja luar ruang maupun kantoran. Anda bebas menaruh tangan di meja.
- Lebih mudah melihat waktu tanpa harus memutar pergelangan tangan. Gesture melihat jam tangan bisa dinilai tidak sopan pada acara formal.
- Secara fashion masih bisa tampil karena muka dial jam masih bisa terekspose. Namun ini menjadi kekurangan secara taktis militer karena cahaya bisa memantul lewat kaca jam.

Selamat bereksperimen 

Related articles:

Bagikan artikel ini :

Post a Comment

 
Copyright © 2011.    KRONOSTORIA - All Rights Reserved
Thanks maturnuwun to MASTEMPLATE and also dumateng TUKARCERITA