Sejak sadar bahwa pecicilan juga perlu sadar waktu, saya butuh sebuah jam sport yang tahan banting. Casio lama yang melingkar di tangan saya udah sekarat dan butuh dikuburkan. Saat nyari-nyari sesuai rekomendasi eh lhah kok bujet gak bisa diajak kompromi. Sebuah original Casio G-Shock unaffordable buat saya saat itu. Saat browsing ndilalah saya terantuk pada artikel soal jam yang namanya gak asing ini. Digitec, kayak merk TV punya bapak yang rusak karena "ketrocohan" air hujan dulu. Namun yang ini sepertinya gak ada hubungan. Digitec watch adalah brand lokal yang konon nggak ada KW-nya. Lha buat apa KW kalo yang ori udah murah? Belum iklan di medsosnya tahan banting sengeri-ngerinya. Ditaruh kulkas tidak beku, direndem aer kagak rembes, dikeplakke tembok ora rusak. So I think it’s nothing to loose to try this one. Better than to buy fake.


CASE

Digitec mengeluarkan banyak seri namun rata-rata bergaya nyontek G-Shock, case yang sporty atau military style. Materinya plastik (high quality) dengan strap karet (yang lumayan high quality juga). Bezel yang mengelilinginya nggak bisa diputar, kacanya dari plastik. Selain crown yang dari logam, di sekeliling case terdapat tombol yakni: Mode, light, alt sama comp. Kecuali light (buat lampu), semuanya untuk ngeset tanggal dan jam digital. Kalo crown jelas buat setting analognya. Ada extension bertuliskan “sensor” tapi cuman hiasan saja. Build quality-nya lumayan. Cuman untuk kekuatan jangan berharap banyak. Punya saya kesampluk balisong (saat latian pisau) langsung copot deh bezel-nya. Dan it looks so cheap. Apalagi dengan dekorasi kayak sensor tadi. So so so cheap. Emang harganya murah sih hahaha…Tapi lho…. mbok yo ra usah aneh-aneh. Digitec kan merk ori. Plain design and it’s original. It would be classy enough.

DIAL

Dial berwarna hitam, dikelilingi bar indikator angka warna putih. Di bagian rim dalam ada singkatan-singkatan kayak nama kota. Lume hanya terdapat pada jarum menit yang ternyata PALSU. Gak nyala pas gelap, Boss. Window display bagian bawah dial adalah jam digital dan yang atas adalah kalender. Kanan kiri ada dua windows bulat berisi animasi yang gak jelas maksudnya apa. Overall all is okay tapi tanpa lume asli, semua disain nih jadi gagal.

MOVEMENT

Seri jam Digitec semuanya Quartz. Ada yang full digital, ada yang digital campur analog. Saya suka yang campur gitu. Jadi kalo salah satu misalnya analog nyeleweng, yang digital mengingatkan. Saya ndak pernah bongkar Digitec punya saya ini. Nggak tahu dia pake movement apa. Miyota? Ndak tahu deh. Dengan harga semurah ini saya duga pake movement bikinan China. Yang jelas kinerjanya kacrut hanjrut. Jarum detik kadang mandeg…atau semaunya. Pingin gerak ya gerak, tapi banyak malesnya. Kadang malah gerak kebalik. Jangan-jangan ini jam ada Jinnya.

Setting analog mudah tapi yang digital agak ribet. Buku manual yang disertakan nggak gamblang dan salah model. Belum lagi saya bingung mau setting bunyi “beep” (atau “tititit”) yang tiap jam itu. Nggak bisa. Dalam kurun beberapa minggu, antara analog sama digital udah gak sinkron. Dalam hitungan beberapa bulan digital udah gak bisa disetting. Ajaibnya seringkali si digital itu ngilang dan muncul seenaknya. Dibiarin ilang. Saya banting “cplakkk” eh nongol lagi. Disetting sebentar eh ngawur lagi. Dan saya salah duga. Ternyata yang analog malah agak akurat semetara digitalnya mampus. Saat ini udah hampir setahunan sejak saya beli. Digital udah nggak jelas, tapi analognya masih mau jalan. Hanya saja jarum detiknya nggak bisa dipercaya. Kadang ia berputar dan berhenti seenak udelnya.

Soal water resistancenya lumayan. Sering saya pake mandi dan nyuci nggak masalah. Padahal bezel udah pernah lepas, air tetep gak tembus ke dial. Ngembun juga enggak. This is nice. Awalnya mau saya buang aja nih jam keparat, tapi melihat ia masih tangguh di air dan analognya masih jalan maka masih saya pake. Khusus untuk si Digitec, saya kasih ia kehormatan menemani saya berolahraga. Olahraga saya kan banyak jungkirbalik, lompat dan ndlosor-ndlosor. Jam bisa kebanting-banting. Jadi nggak terlalu eman lah kalo rusak. Agak melenceng dari kebutuhan saya soal jam sport yang classy dan tangguh. Bayangin aja kalo pake jam mahal. Pasti eman buat pecicilan.

Digitec mungkin lebih cocok buat hadiah anak SD yang baru juara kelas atau baru sunat. Ia nggak kelas kalo buat orang profesional atau serious adventurer. Tapi kalo anda mau berolahraga tanpa cemas jam kesayangan rusak…well just buy this invincible cheap watch. Bisa juga buat ngeplak coro kalo eman sama sandal.

Info terakhir: Jam digitalnyanya modar dalam waktu setahunan, yang analognya masih jalan dengan banyak trouble. Terakhir saya kasih ke anak tetangga saya.

Diposting di Facebook Kronostoria 25 November 2017