Mencari sumber bacaan soal jam Ricoh lumayan susah. Betapa bingungnya saya ketika ternyata info soal itu nyaris tidak ada! Come on! Ricoh adalah brand yang signifikan, cukup populer dan Jepang selalu rapi dalam menyimpan database. Masak susah nyari datanya sih? Tapi ya gitu deh…Saya hampiri situs Ricoh bagian sejarah juga tak saya temui info yang berguna. Nggak ada samasekali soal mereka pernah bikin jam tangan! Aneh betul. Ricoh vintage rata-rata ditemukan di Asia seperti India dan Indonesia. Belum tahu kalau di Amerika.
Akhirnya saya menjelajah forum-forum luar negeri yang membahas jam. Akhirnya nemu juga ada yang nulis soal Ricoh. Sayangnya, karena ditulis di forum, memakai akun yang anonim, susah ngasih credit informasinya…tau sendiri lah kalo di forum itu isinya orang geek dan nerd gitu. Pokoknya dari merangkum semua info yang ditulis para geek itu, saya menulis ini.
Kita mulai ya.

Saat ini ada 4 perusahaan jam terbesar di Jepang yang masih beroperasi, yakni Seiko, Citizen, Orient dan Casio. Namun bagi yang gemar jam vintage, akan mengingat satu lagi brand jam Jepang yang kini sudah tak diproduksi yakni Ricoh. 

Ricoh (baca Rikoo) yang lengkapnya bernama Ricoh Company, Ltd. (株式会社リコー Kabushiki-gaisha Rikō) adalah perusahaan elektronik multinasional asal Jepang. Di Indonesia, perusahaan ini sering kita kenal dengan produk kamera dan mesin fotokopinya. Ya, Ricoh memang aslinya perusahaan elektronik, pencitraan (imaging), optik dan mesin presisi. Divisi jam tangan baru diluncurkan tahun 1962.


Didirikan pada 1936 di Tokyo dengan nama Riken Kankōshi, perusahaan ini awalnya memproduksi mesin elektronik. Baru pada tahun 1962, perusahaan ini mencoba terjun di segmen jam tangan dengan mengakuisisi sebuah perusahaan jam bernama Takano Seimitsu Kogyo. 


TAKANO WATCH CO. LTD.


Brand Takano, menurut artikel yang beredar di internet sudah ada sejak 1899. Setelah diakuisisi, brand Takano kelak diganti nama jadi Ricoh. Sedikit referensi yang bisa saya peroleh mengenai Takano. Ditulis bahwa perusahaan ini memproduksi alat-alat baja dan bahkan juga memproduksi senjata saat perang dunia. 



Jam dinding Takano

Didirikan pada tahun 1899, Takano selain memproduksi alat-alat baja juga membikin jam bandul (clock). Sedangkan jam tangan baru mereka produksi pada Februari tahun 1957. Adapun sekilas catatan mengenai produksi jam tangan Takano adalah sebagai berikut. 



Iklan jam Takano kisaran tahun 1959


Jam Takano masih dalam kotaknya


Kotak kemasan tampak muka
Takano "Chateau", jam tertipis di dunia pada masa itu.


Takano Precision

Pada bulan Juli 1957, Takano bekerjasama dengan Hamilton Clock USA. Kemudian pada bulan September masih di tahun yang sama, Takano meluncurkan jam yang dilabeli nama "The Wristwatch No.1" dan "2000 series". Bulan Oktober 1959, Takano meluncurkan jam yang mereka sebut tertipis di dunia yang diberi nama "Chateau". Sayangnya pada September 1959 Takano mengalami kerugian sejumlah 110 juta yen karena bencana Taifun di Teluk Ise. Bencana itu membuat Takano musti menutup perusahaan selama sebulan penuh. Penjualan Chateau hancur bukan cuma karena itu namun juga konon karena marketing yang kurang solid. Pada musim panas 1961, Takano menghadapi ancaman bangkrut.



Jam Hamilton Ricoh Electric

Tahun 1962, bertiup angin segar untuk perusahaan tersebut. Kiyoshi Ichimura, presiden Ricoh mengakuisisi Takano yang kemudian mengganti namanya menjadi "Ricoh Watch Ltd." Selama tahun 1962 - 1965 Ricoh bekerjasama (lagi) dengan Hamilton watch untuk memproduksi jam elektrik. Sayangnya kolaborasi itu tidak sukses. Padahal kelak di tahun 70an, jam quartz akan menjadi produk yang akan mengubah industri jam sedunia. 



Iklan awal-awal jam Ricoh, tahun 1963.

RICOH WATCH LTD. 


Selain menggunakan movement yang dikembangkan Takano sebelumnya, Ricoh mulai mendisain movementnya sendiri. Mungkin inilah keunggulan industri jam di Jepang. Mereka lebih mengembangkan mesin secara inhouse daripada memakai ebauche dari luar. Yang saya sukai dari movement automatic Ricoh adalah bahwa mereka juga menyediakan fitur handwind. Ada dua variasi movement yakni yang date quickset-nya dengan menarik, maupun dengan tombol tersendiri di arah angka 2. Movement manual dan quartz juga ada.

Movement Ricoh automatic yang terlihat indah

Ricoh automatic dengan tombol date quickset tersendiri

Ricoh manual wind
Movement Ricoh Quartz

Riquartz alias Ricoh quartz

Tentang movement quartz ini, Ricoh bersama Hamilton sebenarnya termasuk yang awal dalam memasuki pasarnya. Ricoh juga sempat bekerjasama dengan perusahaan Hughes Aircraft yang saat itu juga mengembangkan teknologi jam quartz. Jam LED pertama di Jepang diproduksi oleh Ricoh memakai Hughes Aircraft 29mm LED module.  

Sebagaimana kompetitornya, Ricoh juga memproduksi 2 macam model yakni buat JDM dan buat ekspor. Selain tulisan day dalam Kanji, produk JDM dan ekspor dibedakan dengan logo "sakura" di dial. Dial berlogo sakura biasanya ditujukan untuk ekspor. Logo inilah yang sedari kecil saya suka amati berlama-lama di jam bapak saya.

Logo "sakura"

Ricoh untuk pasar ekspor dengan logo sakura.


Ricoh untuk pasar JDM (Jepang), tak ada logo sakura, day pakai Kanji.
Ricoh mengalami sukses kecil-kecilan terutama di Asia Tenggara dan India, makanya di negara-negara inilah masih banyak ditemukan Ricoh vintage. Persaingan yang ketat dengan perusahaan yang jauh lebih fokus dan inovatif membuat Ricoh tersingkir. Ironisnya, sejarah ini bahkan lenyap dari catatan resmi mereka (website). Susah payah saya kumpulkan serpihan informasi ini dari forum-forum.

Saat ini apakah Ricoh masih produksi jam? Sebenarnya masih, tapi bukan lagi jam mekanik atau quartz. Inilah The Wild Gear, jam elektronik recheargable yang diproduksi oleh salah satu divisi dari Ricoh yakni Ricoh Elemex Corp.

Jam recheargable dari Ricoh
Charger untuk jam The Wild Gear Ricoh
Tampak caseback.
Jam ini tidak memakai batere terpisah sebagaimana jam quartz pada umumnya melainkan built in dan musti dicharge pakai charger seperti pada foto di atas. Apakah anda kira-kira bisa menyukainya?

Persaingan industri jam memang keras. Selain quartz crisis yang bikin industri jam mekanik di Swiss nyaris luluh lantak, brand-brand yang bertahan pun menjual produk mereka dengan inovasi dan kebanggaan heritage-nya. Mungkin di situlah Ricoh paling lemah, karena pada awalnya mereka hanya membeli sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut. Jam Ricoh di pasar vintage yang maish berdetak, termasuk punya saya ini, menjadi saksi bahwa pada masanya mereka pernah jaya. Selain juga menandai kenangan saya dengan bapak.

Jam Ricoh yang saya beli untuk mengenang jam bapak saya
yang sampai saat ini belum ketemu.
Modelnya katanya sama persis dengan ini.

Berikut ini iklan-iklan jam Ricoh di masa jayanya.























DISCLAIMER:

Foto-foto di sini hak ciptanya dimiliki oleh para pemilik foto. Saya cuma memposting dalam rangka edukasi semata, no commercially intended. 

Referensi:

- https://www.tapatalk.com/groups/seikoholics/ricoh-takano-master-entry-ad-scans-here-t91.html

- https://www.thewatchforum.co.uk/index.php?/topic/95876-japanese-giant-goes-missing-ricoh-watches/

- https://en.wikipedia.org/wiki/Ricoh

- http://www.ricohelemex.co.jp/en/